Ciptakan Lingkungan Bersih, DLH Sumenep Tingkatkan Pengelolaan Sampah

Struktur Organisasi

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) di Kabupaten Sumenep sedang berusaha meningkatkan sistem pengelolaan sampah dengan menerapkan pembayaran retribusi sampah secara digital melalui QRIS. Ini adalah langkah positif yang diambil oleh pemerintah untuk mempermudah proses pembayaran dan mengurangi penggunaan uang tunai dalam transaksi.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah dan membantu meningkatkan transparansi serta efisiensi layanan kebersihan di daerah. Hal ini dikatakan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumenep, Arif Susanto, saat meresmikan Hari Peduli Sampah, yang dilaksanakan di Timur Taman Potre Koneng.

Selain fokus pada pemrograman QRIS, kami juga terus berupaya untuk meningkatkan cakupan layanan hingga ke daerah kepulauan. Khususnya dengan pengoperasian TPST Arjasa, kami berharap dapat mengoptimalkan pengelolaan sampah di wilayah kepulauan dan memperbaiki lingkungan secara keseluruhan.

Menangani masalah sampah tidak hanya tanggung jawab DLH, tetapi juga membutuhkan dukungan penuh dari seluruh masyarakat, dunia usaha, dan semua pemangku kepentingan. Hal ini ditegaskan oleh perwakilan DLH yang menjelaskan bahwa kerja sama dari berbagai pihak sangatlah penting untuk berhasil menangani masalah sampah.

Menyambut Hari Peduli Sampah Nasional (HSPN) 2025, Arif Susanto telah menetapkan tema “Kolaborasi untuk Indonesia Bersih” yang mencakup delapan aksi, termasuk membersihkan pantai, gunung, dan hutan mangrove. Tidak hanya itu, aksi juga dilakukan di tingkat desa, pesantren, pasar, serta mendorong kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah di lingkungan kampus dan sekolah.

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumenep akan memfokuskan kegiatan dalam Program HPSN tahun ini pada aksi pembersihan desa. Hal ini dilakukan untuk mengatasi masalah sampah secara holistik, mulai dari sumbernya. Dengan demikian, setiap desa atau kelurahan harus bekerja sama untuk mencapai kebersihan yang diinginkan.

Menurutnya, jika desa memasukkan pengelolaan sampah ke dalam sirkulasi ekonomi mereka, hal ini dapat memiliki potensi yang besar. Pemilahan sampah adalah kunci untuk mengatasi berbagai masalah sampah yang ada saat ini.

Dalam rangka HPSN 2025, DLH telah mengadakan aksi pungut sampah dan kampanye untuk mengurangi sampah di lingkungan. Siswa, ASN, TNI, dan Polri semua terlibat dalam kegiatan membersihkan sampah di Taman Potre Koneng dan sekitarnya.

“HPSN adalah kesempatan yang tepat untuk lebih peduli dan memberikan kontribusi dalam menjaga kebersihan lingkungan. Kita harus memupuk budaya kebersihan di masyarakat kita,” kata Arif Susanto.